
Karawang āSURYADINAMIKA.net – Rengasdengklok, sebuah kota kecil di utara Kabupaten Karawang, punya catatan emas di sejarah berdirinya Republik ini.
Sukarno, tokoh utama di sejarah proklamasi “diculik” kelompok pemuda dari kediamannya di Jakarta ke markas PETA di Rengasdengklok, dengan maksud “menekan” Sukarno untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia, mengingat Jepang sudah bertekuk lutut kepada sekutu. Peristiwa itu terjadi menjelang dibacakan teks proklamasi kemerdekaan oleh Sukarno di Pegangsaan Timur Jakarta 17 AgustusĀ 1945.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, serombongan petinggi negri berkunjung ke Rengasdengklok, Rabu 13 AgustusĀ 2025.
Rombongan terdiri dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani, Wakil ketua, Bambang Wuryanto, beberapa anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, tokoh-tokoh lintas fraksi seperti Rudi Kirana (Fraksi PKB), Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS), Dr. Eddy Soeparno (Fraksi PAN), Dr. Eddie Baskoro Yudhoyono (Fraksi Demokrat), serta Wakil Ketua DPD RI Abcandra M. Akbar Supratman. Bupati Karawang H. Aep Syaepulloh, SE beserta forkopimda Kabupaten, mendampingi rombongan.
Kehadiran mereka disambutĀ Forkopimcam Rengasdengklok yang sekaligus memandu kunjungan napak tilas tersebut, dimulai dari Monumen Tugu Kebulatan Tekad dilanjutkan kunjungan ke Rumah Sejarah Djiwau Kie Song, mendengarkan kisah heroik para pemuda yang pada 16 Agustus 1945 mendesak Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan.
āPeringatan HUT RI tidak bisa lepas dari peristiwa heroik di Rengasdengklok. Di sinilah keberanian dan tekad para pemuda menjadi pemicu lahirnya proklamasi kemerdekaan,ā tegas Ahmad Muzani.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa semangat persatuan dan keberanian para pendiri bangsa tidak boleh pudar. Api perjuangan itu harus terus diwariskan kepada generasi muda sebagai benteng kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. (Red)
Komentar