Tahun 2024 Ekraf Karawang Siap NGABELESAT

Karawang,|SDM|Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Karawang, Jawa Barat tengah menyusun program “NGABELESAT” jelang tahun 2024 mendatang.

Dalam rapat kerja di Vape Hotal Karawang Barat, Kamis 14 Desember 2023 kemarin dibahas 17 sub sektor ditubuh Ekraf Karawang.

Ketua Ekraf Kabupaten Karawang, Rahmat Wiguna, menggandeng sejumlah pihak dipandang berkompeten guna percepatan programnya, diantaranya, akademisi Universitas Buana Perjuangan (UBP) Prof.Dr.Dedi Mulyadi , Pengusaha Basis Digital Founder Lapak Aep, Roberto Gustinov dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang, Aep Saepuloh.

Disebutkan, salah satu hasil rapat kerja itu, berupa rapat kecil dari setiap sub sektor yang akan menjadi acuan operasional program kerja tahun kemudian.

“Alhamdulillah, kemarin kita telah rapat kerja pertama, bersama perwakilan semua elemen. Kita inginkan semua pihak bersatu, mengembangkan ekonomi kreatif di Karawang untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Dari 17 sub sektor melakukan rapat kecil untuk diusulkan ke komite, yang akan kita jadikan acuan kerja tahun 2024,” urai Rahmat Wiguna ,Minggu (17/12/2023).

Rahmat menjelaskan, selain akan dilakukannya kegiatan masing-masing sub sektor, menjadi kesepakatan bersama akan dilakukannya kurasi dua kali dalam setahun yang akan dimulai sejak awal Januari 2024.

“Kami akan data, dari 17 sub sektor yang ada, hal mana yang akan menjadi skala prioritas. Dan, telah menjadi kesepakatan bersama ada kegiatan besar dari 17 sub sektor dan akan dilakukan kurasi setahun dua kali. Kita akan mengawali semua kegiatan setiap sub sektor di awal Januari 2024 esok,” ungkap Rahmat Wiguna, seiring menandaskan, Tim Komite Ekonomi Kreatif Karawang butuh dukungan dari media untuk mengarahkan kegiatan dilakukan.

” media akan terlibat mengembangkan ekonomi kerakyatan, kata Rahmat.

Di tahun 2024, juga akan mendorong sub sektor seni pertunjukkan.Saat ini tengah dikumpulkan data tentang seni pertunjukkan ciri khas Kabupaten Karawang.

“kami butuh media sebagai partner, sebagai dewan pengarah, karenanya, media harus terlibat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan, Tahun 2024, kita akan kejar sub sektor seni pertunjukkan yang hari ini belum terlihat di Karawang. Saya tengah kumpulkan data, tentang seni pertunjukkan asli Karawang yang nantinya akan kita kurasi.
Puncaknya, kegiatan seni pertunjukkan, menjadi icon untuk kita dorong menjadi kegiatan unggulan,” papar Rahmat Wiguna.

Diungkapkan Rahmat Wiguna, kendala dihadapinya saat ini yaitu bagaimana cara menyatukan pemikiran anggotanya. Namun ini menurutnya, dapat terjawab melalui digelarnya pertemuan bulanan.

Sementara dikatakan Rahmat Wiguna, kendala lain dihadapi pelaku ekonomi kreatif, ungkapnya, menyoal modal usaha, dimana hal ini menurutnya, akan dapat terjawab dengan pembuatan koperasi,yang pada sebelumnya nantinya ,Tim ekraf akan terlebih dulu lakukan audiensi dan konsultasi dengan Dinas Koperasi Karawang.

Dikatakan, Ekraf ini dilatar belakangi oleh perbedaan pendidikan dan kemampuan, karenanya menjadi upaya bersama untuk dapat menyatukan visi, agar ekonomi kreatif dapat dijalankan secara bersama.

Upayanya, dengan pertemuan bulanan oleh semua sub sektor guna mengevaluasi setiap kegiatan.

” untuk permodalan yang masih mikro, kemarin telah disepakati, kita akan buat koperasi. Di Januari 2024 akan audiensi, konsultasi dan pembentukan koperasi,” terang Rahmat.

Sementara itu diungkapkan Founder Lapak Aep, Roberto Gustinov, Lapak Aep, akan menjadi tempat bagi UMKM untuk memperluas produknya hingga Go Digital.
Tim ekraf akan bertugas mendata jumlah UMKM di Karawang, kata Roberto Gustinov.

Roberto Gustinov mengaku, perkembangan Go digital pelaku UMKM di Karawang telah terlaksana,namun menurutnya masih jauh dari sempurna,untuk itu
Tim Lapak Aep akan membantu pemasaran produk UMKM dan
menyediakan reseller produk UMKM.

Lapak Aep, hadir untuk membantu kesulitan UMKM menguasai teknologi, meski sudah banyak diberikan pelatihan, namun masih belum terbiasa menggunakan teknologi,kata Roberto Gustinov.

Di Lapak Aep, UMKM hanya cukup menjadi produsen saja, setelah mereka membuat produk, selanjutnya, kita yang akan membantu penjualan dan pengirimannya ke customer,” jelas Roberto Gustinov.

Pihak Lapak Aep akan mencari CSR, investor individu dan bank untuk memberi bantuan anggaran dana bagi pelaku UMKM yang memiliki potensi besar.

Roberto Gustinov berharap, forum ekraf akan meningkat.
Harapannya mendatang ,akan hadir UMKM berpotensi baik dan sangat dicari pembeli, untuk ini pihaknya akan mendukung pendanaan modal.

“Kita akan carikan CSR, perBankkan, investor individu. Saya melihat ada visi dan semangat teman-teman Ekraf. Apapun yang telah direncanakan oleh ekraf dapat terlaksana dan maju,” pungkas Roberto Gustinov.

Dari forum yang sama, Rektor UBP, Prof. Dr. Dedi Mulyadi memandang ,hadirnya komite ekonomi kreatif telah berpengaruh besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat Karawang.
Komite ekonomi kreatif, menjadi penghubung pelaku UMKM dengan pemerintah serta instansi terkait.

“Keberadaan komite ekraf, sangat strategis dalam meningkatkan ekonomi dimasyarakat, utamanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Komite Ekraf bisa menjadi jembatan penghubung pelaku UMKM dengan berbagai stakeholder. Komite Ekraf juga dapat menggali potensi ekonomi 17 sub sektor. Karenanya, Komite Ekraf perlu mendapatkan dukungan penuh pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensinya” ungkap Dedi Mulyadi.

Dedi menyebut, Universitas Buana Perjuangan akan siapkan mahasiswanya yang berkemampuan di bidang ilmu teknologi untuk membuat Big data.

“hingga saat ini belum ada server untuk membuat big data, kata Dedi ,sembari menyebut, diperlukannya biaya besar untuk kepentingan Big Data.

Dikatakannya, salah satu program komite ekraf, ingin memiliki big data para pelaku UMKM yg bergerak dalam 17 sub sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Karawang.

Untuk mewujudkan itu dibutuhkan programer dan server yg memadai.
Komite Ekraf bekerjasama dengan UBP Karawang akan membuat program Big data, sementara untuk pengadaan server yang memadai, memerlukan biaya besar.

Agar program ini berjalan walau server belum tersedia, untuk sementara waktu pihak UBP Karawang akan siapkan slot pada server laboratorium riset miliknya, namun ke depannya dibutuhkan server khusus.

” Pemerintah Daerah Karawang agar mengalokasikan anggaran daerahnya untuk kebutuhan ini” pungkas Dedi.( pri)